Friday, 3/27/09
Here we go
Sekolah berjalan tidak seperti biasa karen pada 3 kelas pertama all my teacher gone yang artinya we got sub, yeiiiy. Dan selebihnya berjalan seperti biasa. Semuanya kelihatan semangat, tidak terkecuali kelas choir ku. Semua siswa sing out loud tanpa diperintah Mr. Meissner terlebih dahulu, sungguh suatu keajaiban! Well, semangat weekend memberikan energi positif.
Sore ini aku akan pergi ke sebuah synagogue. Synagogue adalah tempat ibadah kaum jews atau yang lebih terkenal dengan sebutan YAHUDI. Jumat sore setelah matahari terbenam hingga sabtu sore hingga matahari terbenam adalah saat saat special bagi orang yahudi. Di waktu ini lah mereka beribadah. Ritual khusus ini disebut shabbat. Jadi setiap keluarga berkumpul, memiliki jamuan yang agak istimewa dan lalau pergi beribadah ke synagouge. Memang undangan ini merupakan salah satu acara AFS tapi sebenarnya tidak wajib. Well, aku memilih datang karena aku ingin tahu seperti apa tempat ibadahnya kaum yahudi, bagaimana mereka beribadah, dan ingin lebih tahu "tradisi" mereka. Tapi alasan paling utama adalah karena aku ingin bertemu dengan sahabat sahabat AFS ku mengingat jarang sekali kita dapat berkumpul bersama secara KOMPLIT di luar acara AFS. Mereka lah yang akan paling aku rindukan jika program ini berakhir.
Setelah ngegoogle map untuk mendapatkan petunjuk jalan, pukul 6.05 aku berangkat dengan diantar Dad. Om google mengatakan bahwa waktu yang akan kita tempuh lebih kurang selama 31 menit jadinya aku tenang tenang saja ketika kami belum juga tiba di tujuan setelah menempuh perjalanan cukup lama,. Namun akhirnya kami sadar bahwa kami tak kunjung menemukan jalan yang kami tuju sedangkan waktu sudah hampir jam 7 dan dinner dimulai pukul 6.45, kami tersasar. Aku mulai cemas, Dad apalagi. Dad menelepon mom dan memintanya untuk menggoogle arah yang harus kami ambil untuk keluar dari jalan tak berujung ini. Menurut informasi dari mom, kami sangat jauh dari tempat yang dituju. Tentu saja aku tidak enak hati karena aku lah yang memberikan arah itu meskipun aku juga dapetnya dari om google, well whateva.
Akhirnya kami tiba juga, aku terlambat sekitar 35 menit. Begitu masuk di synagogue, semua orang sudah mulai having dinner. Aku duduk bersama sebuah keluarga yang menghostku untuk malam itu ( 2 orang nenek nenek) dan seorang teman AFS ku dari Italy bersama temannya. Aku tidak terlalu merasa was was karena tidak akan ada babi dan sejenisnya di hidangan. Yahudi juga tidak makan babi. Hidangan malam itu adalah salad, roti, sup ayam dan ayam goreng. Melalui obrolan kami, aku baru tahu bahwa orang yahudi tidak dapat memakan dua produk berbeda dari hewan, jika dalam hidangan sudah ada daging maka mereka tidak akan memakan produk lainnya baik berupa susu atau telur. Berkeliling milwaukee karena tersesat membuat aku merasa sangat lelah dan lapar (meskipun aku hanya duduk dan mendengarkan mp4). O iya, mereka minum wine dan roti (sama halnya dengan kaum kristen) pada setiap acara keagamaan mereka. Kami selesai dinner pada pukul 8.08
Ketika aku dan AFSer Italy yang satu meja denganku hendak ke kamar kecil, aku bertemu serombongan AFSer dari county lain. Diantara gerombolan itu *halah* terdapat hilfi, AFS dari Indonesia. Dia datang bersama hostmomnya. Aku juga bertemu lagi dengan a guy from turkey, meskipun kata teman temanku anak turki ini menyebalkan setidaknya aku pernah melihat sebuah sisi baik dari dirinya: dia bantuin ngangkat koper aku yang berat, segede kulkas *lebay* dan rodanya tidak berjalan dengan baik pas waktu kita lagi di Chicago Airport dan juga tempat singgahan pertama sebelum orie di Fond Du Lac. Aku juga bertemu beberapa wajah lama yang dengan ramah menyapaku dan masih ingat namaku meski pengucapannya sangat tidak tepat. Well, mereka ingat pun sudah bagus sebenarnya. Masalahnya aku tidak ingat mereka. Aku sulit mengenali mereka karena kesan wajah bule bagiku adalah semua sama, mirip. Well, saat itu aku masih belum terbiasa berbaur bersama segerombolan bule. Kenapa mereka masih ingat saya? karena aku satu satunya yangcantik imut kecil dan berjibab, yeahhh. Setelah menunggu beberapa menit di Lobby, akhirnya my best buddy Anne Sofie menampakkan diri *halah*, kami pun langsung bercengengesan ria. Entah mengapa meskipun kami baru kenal beberapa bulan belakangan ini yang dimulai ketika tour AFS ke Chicago, kami dekat sekali dan ketika ngobrol kami merasa seperti teman lama yang sudah mengerti dan klop satu sama lain. Aku masih percaya bahwa sahabat itu adalah sebuah rejeki yang bisa dicari namun tidak bisa dipaksakan, meskipun sekeras apa pun usaha jika orang itu bukan untuk kita it won't happen.
Kami duduk di bangku tengah di antara teman teman AFS lain dan beberapa anggota synagogue. Ibadah mereka pun di mulai. Synagogue tidak terlalu berbeda dengan sebuah gereja. Jajaran bangku, stage dan mimbar. Yang berbeda di synaoguge adalah tidak adanya salib dan patung patung. Mereka berdoa dengan bahasa hebrew diiringi musik yang berbeda dengan musik musik yang di gunakan di gereja dan dengan dipimpin oleh seorang priest. It's interesting and different. musiknya asik. suer
trus pas lagi doa gitu si priestnya pake ngabsen nama nama jemaahnya sesuai request.. jadi misalnya yang saat itu butuh kesehatan siapa siapa aja.. yang butuh kelapangan rezeki siapa siapa aja.. interesting!
dan di akhirnya itu gulungan doa doa suci nya mereka diarak keliling ruangan oleh satu orang yang diikuti orang orang lain yang berulang tahun di bulan itu. trus ya tadi kan pas sebelum mulai ada satu orang penduduk *halah maksudnya salah seorang tuan rumah, jemaahnya synagogue itu yang welcome kita, trus ngobrol2 gitu, baik banget. sabar banget ngejawab pertanyaan pertanyaan, trus ngeguide aku keliling keliling. seumuran aku lah. cute. keriting matanya biru. cakep lah . hihihihi *berasa genit banget. nah dia ngikut mengarak gulungan kertas doa itu. ini bulan maret. berarti dia ultahnya maret. pas lagi keliling trus lewat depan aku dia berenti bentar trus ngajakin aku ikutan keliling juga. heeaaaah. sebenernya pengen juga sih ngikut aja. keliling2 gitu. tapiapa kata dunia berasa gimana. ada wajah mama papa guru TPA dan uwak yang jualan deket mesjid *kenapa ikutan dibayangin.. yaudah akhirnya aku senyum aja terus bilang : " i'm good"
udah selesai acaranya kita beramah tamah sebentar sebelum akhirnya dad ngejemput. We talked a lot in the car.. salah satunya tentang muslim dan yahudi. bukan berprasangka buruk. bukan. sama sekali. tapi karena yang berfirman Allah SWT aku yakin... yah, they're nice. they really are. tapi kalo menyangkut agama sudah hal yang beda.
dan saking asiknya ngobrol dad lupa lagi... nginjek gasnya kekencengan... and we got another ticket from the cop. muahahahah I Love You Daddy
Here we go
Sekolah berjalan tidak seperti biasa karen pada 3 kelas pertama all my teacher gone yang artinya we got sub, yeiiiy. Dan selebihnya berjalan seperti biasa. Semuanya kelihatan semangat, tidak terkecuali kelas choir ku. Semua siswa sing out loud tanpa diperintah Mr. Meissner terlebih dahulu, sungguh suatu keajaiban! Well, semangat weekend memberikan energi positif.
Sore ini aku akan pergi ke sebuah synagogue. Synagogue adalah tempat ibadah kaum jews atau yang lebih terkenal dengan sebutan YAHUDI. Jumat sore setelah matahari terbenam hingga sabtu sore hingga matahari terbenam adalah saat saat special bagi orang yahudi. Di waktu ini lah mereka beribadah. Ritual khusus ini disebut shabbat. Jadi setiap keluarga berkumpul, memiliki jamuan yang agak istimewa dan lalau pergi beribadah ke synagouge. Memang undangan ini merupakan salah satu acara AFS tapi sebenarnya tidak wajib. Well, aku memilih datang karena aku ingin tahu seperti apa tempat ibadahnya kaum yahudi, bagaimana mereka beribadah, dan ingin lebih tahu "tradisi" mereka. Tapi alasan paling utama adalah karena aku ingin bertemu dengan sahabat sahabat AFS ku mengingat jarang sekali kita dapat berkumpul bersama secara KOMPLIT di luar acara AFS. Mereka lah yang akan paling aku rindukan jika program ini berakhir.
Setelah ngegoogle map untuk mendapatkan petunjuk jalan, pukul 6.05 aku berangkat dengan diantar Dad. Om google mengatakan bahwa waktu yang akan kita tempuh lebih kurang selama 31 menit jadinya aku tenang tenang saja ketika kami belum juga tiba di tujuan setelah menempuh perjalanan cukup lama,. Namun akhirnya kami sadar bahwa kami tak kunjung menemukan jalan yang kami tuju sedangkan waktu sudah hampir jam 7 dan dinner dimulai pukul 6.45, kami tersasar. Aku mulai cemas, Dad apalagi. Dad menelepon mom dan memintanya untuk menggoogle arah yang harus kami ambil untuk keluar dari jalan tak berujung ini. Menurut informasi dari mom, kami sangat jauh dari tempat yang dituju. Tentu saja aku tidak enak hati karena aku lah yang memberikan arah itu meskipun aku juga dapetnya dari om google, well whateva.
Akhirnya kami tiba juga, aku terlambat sekitar 35 menit. Begitu masuk di synagogue, semua orang sudah mulai having dinner. Aku duduk bersama sebuah keluarga yang menghostku untuk malam itu ( 2 orang nenek nenek) dan seorang teman AFS ku dari Italy bersama temannya. Aku tidak terlalu merasa was was karena tidak akan ada babi dan sejenisnya di hidangan. Yahudi juga tidak makan babi. Hidangan malam itu adalah salad, roti, sup ayam dan ayam goreng. Melalui obrolan kami, aku baru tahu bahwa orang yahudi tidak dapat memakan dua produk berbeda dari hewan, jika dalam hidangan sudah ada daging maka mereka tidak akan memakan produk lainnya baik berupa susu atau telur. Berkeliling milwaukee karena tersesat membuat aku merasa sangat lelah dan lapar (meskipun aku hanya duduk dan mendengarkan mp4). O iya, mereka minum wine dan roti (sama halnya dengan kaum kristen) pada setiap acara keagamaan mereka. Kami selesai dinner pada pukul 8.08
Ketika aku dan AFSer Italy yang satu meja denganku hendak ke kamar kecil, aku bertemu serombongan AFSer dari county lain. Diantara gerombolan itu *halah* terdapat hilfi, AFS dari Indonesia. Dia datang bersama hostmomnya. Aku juga bertemu lagi dengan a guy from turkey, meskipun kata teman temanku anak turki ini menyebalkan setidaknya aku pernah melihat sebuah sisi baik dari dirinya: dia bantuin ngangkat koper aku yang berat, segede kulkas *lebay* dan rodanya tidak berjalan dengan baik pas waktu kita lagi di Chicago Airport dan juga tempat singgahan pertama sebelum orie di Fond Du Lac. Aku juga bertemu beberapa wajah lama yang dengan ramah menyapaku dan masih ingat namaku meski pengucapannya sangat tidak tepat. Well, mereka ingat pun sudah bagus sebenarnya. Masalahnya aku tidak ingat mereka. Aku sulit mengenali mereka karena kesan wajah bule bagiku adalah semua sama, mirip. Well, saat itu aku masih belum terbiasa berbaur bersama segerombolan bule. Kenapa mereka masih ingat saya? karena aku satu satunya yang
Kami duduk di bangku tengah di antara teman teman AFS lain dan beberapa anggota synagogue. Ibadah mereka pun di mulai. Synagogue tidak terlalu berbeda dengan sebuah gereja. Jajaran bangku, stage dan mimbar. Yang berbeda di synaoguge adalah tidak adanya salib dan patung patung. Mereka berdoa dengan bahasa hebrew diiringi musik yang berbeda dengan musik musik yang di gunakan di gereja dan dengan dipimpin oleh seorang priest. It's interesting and different. musiknya asik. suer
trus pas lagi doa gitu si priestnya pake ngabsen nama nama jemaahnya sesuai request.. jadi misalnya yang saat itu butuh kesehatan siapa siapa aja.. yang butuh kelapangan rezeki siapa siapa aja.. interesting!
dan di akhirnya itu gulungan doa doa suci nya mereka diarak keliling ruangan oleh satu orang yang diikuti orang orang lain yang berulang tahun di bulan itu. trus ya tadi kan pas sebelum mulai ada satu orang penduduk *halah maksudnya salah seorang tuan rumah, jemaahnya synagogue itu yang welcome kita, trus ngobrol2 gitu, baik banget. sabar banget ngejawab pertanyaan pertanyaan, trus ngeguide aku keliling keliling. seumuran aku lah. cute. keriting matanya biru. cakep lah . hihihihi *berasa genit banget. nah dia ngikut mengarak gulungan kertas doa itu. ini bulan maret. berarti dia ultahnya maret. pas lagi keliling trus lewat depan aku dia berenti bentar trus ngajakin aku ikutan keliling juga. heeaaaah. sebenernya pengen juga sih ngikut aja. keliling2 gitu. tapi
udah selesai acaranya kita beramah tamah sebentar sebelum akhirnya dad ngejemput. We talked a lot in the car.. salah satunya tentang muslim dan yahudi. bukan berprasangka buruk. bukan. sama sekali. tapi karena yang berfirman Allah SWT aku yakin... yah, they're nice. they really are. tapi kalo menyangkut agama sudah hal yang beda.
dan saking asiknya ngobrol dad lupa lagi... nginjek gasnya kekencengan... and we got another ticket from the cop. muahahahah I Love You Daddy