Ah, kenapa harus ada waktu. Aku tidak suka rumus ada datang ada pergi atau setiap pertemuan pasti ada perpisahan yang sudah menjadi hukum alam itu. Namun tidak ada hal yang dapat ku lakukan, Dia sudah mengatur semuanya.
Semua rasa bergejolak namun kali ini yang mendominasi adalah rasa takut. Jujur, aku takut menghadapi kenyataan bahwa sebentar lagi aku harus pulang, entah mengapa aku tidak siap.
Berdasarkan perhitungan temanku, hanya 100 hari tersisa. Well, tentu saja aku tidak akan menyia nyiakan waktu yang seuprit ini. Oleh oleh terbesar yang aku akan bawa adalah kenangan, memori kehidupanku disini. Aku merasa hidup di alam mimpi. Dan aku ingin mimpiku ini akan selalu menorehkan senyum tiap kali aku mengingatnya dan benar benar merasa bahwa kenangan ini sangat tidak ternilai harganya. Aku tidak tahu kapan aku akan mendapatkan mimpi serupa ini lagi. Oleh karena itu, aku ingin mengabadikannya, melalui blog ini salah satunya.
Weekend ini keluarga ku tidak punya rencana khusus. Untunglah spring sudah mulai tiba (you never know), berada di luar rumah pun sudah bisa membuat gembira. Kemarin aku pergi downtown milwaukee bersama koordinator ku dan anak perempuannya. Milwaukee sebenarnya kota yang cukup beautiful, hanya saja sepi. Sidewalk sepi, tidak banyak pejalan kaki seperti di Madison. Kami masuk ke satu toko ke toko lain. Yang pertama kami datangi adalah Milwaukee market. Sebuah toko besar sejenis food court yang kebanyakan sea food, bahkan hewan hewan laut yang masih segar seperti kepiting, udang, lobster dan sebangsanya. Di antara pengunjung yang lumayan padat, we met one of our teacher, Mr. Vahn while I saw a guy who looks just like him like 20 seconds before we saw the real Mr. Vahn. weird. Kami hanya keliling keliling melihat lihat makanan dari yang terlihat tasty sampai yang grossy. Mencicipi sample bread, cheese dan buah buahan sebelum akhirnya beralih ke toko lain :P
Entah mengapa jika di Indonesia aku mengeluh setiap kali harus berjalan kaki, disini aku malah riang gembira jika ada kesempatan untuk jalan kaki, seperti di downtown ini misalnya. Berjalan dari satu toko ke yang lain sambil melihat lihat gedung gedung besar yang mempercantik kota yang bersebelahan danau ini. Art Museum yang berbentuk seperti kapal layar adalah bangunan favoritku. Selanjutnya kami masuk ke sebuah toko pakaian. Semua barang barang di dalamnya mulai dari sepatu, gaun dan tas adalah reused, second hand a.k.a barang bekas pakai. Di United States memang banyak toko toko seperti ini dan memang cukup digemari. Apalagi jika hanya untuk membeli gaun pesta yang hanya untuk sekali pakai, seperti apa yang sedang kami cari saat ini: prom dress. Di dalam toko, Kami puas mencoba gaun gaun second hand bermerk terkenal, and then we look purse dan shoes. Sekitar 1. 5 jam kemudian kami keluar dan belum mendapat barang yang kami cari. Tujuan selanjutnya adalah mencari tempat dinner. Kami berhenti di sebuah restaurant yang cukup ramai. Aku pesan buffalo chicken sandwich yang katanya spicy tapi ternyata tidak sama sekali.
Porsi yang dihidangkan cukup besar dan tidak habis sekali makan sehingga kami bawa pulang. Inilah yang aku suka dari cara orang amerika jika makan di restaurant, mereka tak segan meminta wadah untuk membungkus sisa makanan untuk dibawa pulang.
Selesai makan, kita pergi ke Anthropology, sebuah toko besar yang menjual bermacam macam benda; pakaian, parfume, souvenir, pernak pernik bahkan buku. Seperti biasa, kami memilih milih gaun, mengkombinasikan wangi parfum di tubuh, dan mencoba coba sepatu. Kami membeli sebuah shirt dengan harga hanya $9.95. Dia memang jeli mengingat kesempatan itu sangat langka di toko ini. Koordinator ku tahu aku akan berlibur beberapa hari ke New York over spring break so dia membelikanku book about travelling ke new york, how sweet. Selesai berbelanja, kami beralih ke toko lain yang hampir sama seperti toko pertama yang kami kunjungi: second hand store. Namun toko ini jauh lebih besar sehingga pilihan yang ditawarkan pun banyak. Ahhh, aku cinta shopping. Setelah menghabiskan waktu lebih kurang 2 jam disana, kami berencana pulang dan membatalkan niat melihat lihat pameran titanic exhibit di milwaukee public museum karena kami sudah lelah (at least untuk hal semacam itu), baru sekitar 5 menit menuju jalan pulang, kami menemukan sebuah toko yang terkenal menjual barang barang fancy; pakaian dan aksesoris. Anehnya rasa lelah yang mengurungkan niat melihat lihat pameran titanic itu menghilang, dan kami akhirnya memutuskan untuk masuk ke toko itu dan kembali mencoba barang2 disana. Oia, di pintu masuk, seorang wanita muda yang mengaku dari yayasan kemanusiaan menghampiri kami. Dari nadanya yang terkesan memaksa dan tak urung membuat temenku ini takut (kalo kan sudah biasa dengan orang orang seperti ini di Indonesia) dan akhirnya merelakan beberapa lembaran George Washington dari dompetnya. Kami tidak terlalu lama di toko ini, hanya sekitar 40 menit. Setelah mendapat yang diinginkan, kami berjanji untuk benar benar pulang.
Kami menuju ke rumah mereka. Aku sudah cukup akrab dengan keluarga ini, they're really nice. Bahkan saat liburan januari kemarin mereka mengundangku untuk berlibur bersama mereka di mirror lake, upnorth. Disana kami tinggal di kabin mereka yang terletak tepat di bibir danau, sangat indah. Apalagi saat itu danau sedang beku karena winter, jadi kami bisa berjalan jalan di atas danau bahkan ber ice skating! we had a great time. Setibanya di rumah, kami membuat smoothy dengan bahan buaha buahan plus jus lalu diblender. It was pretty good. Sisa waktu itu kami habiskan dengan duduk duduk di teras. Pukul 5.00 mereka mengantarku pulang karena aku dan keluargaku akan pergi having dinner at one a good friend of my mom. It was a fun girls day
Semua rasa bergejolak namun kali ini yang mendominasi adalah rasa takut. Jujur, aku takut menghadapi kenyataan bahwa sebentar lagi aku harus pulang, entah mengapa aku tidak siap.
Berdasarkan perhitungan temanku, hanya 100 hari tersisa. Well, tentu saja aku tidak akan menyia nyiakan waktu yang seuprit ini. Oleh oleh terbesar yang aku akan bawa adalah kenangan, memori kehidupanku disini. Aku merasa hidup di alam mimpi. Dan aku ingin mimpiku ini akan selalu menorehkan senyum tiap kali aku mengingatnya dan benar benar merasa bahwa kenangan ini sangat tidak ternilai harganya. Aku tidak tahu kapan aku akan mendapatkan mimpi serupa ini lagi. Oleh karena itu, aku ingin mengabadikannya, melalui blog ini salah satunya.
Weekend ini keluarga ku tidak punya rencana khusus. Untunglah spring sudah mulai tiba (you never know), berada di luar rumah pun sudah bisa membuat gembira. Kemarin aku pergi downtown milwaukee bersama koordinator ku dan anak perempuannya. Milwaukee sebenarnya kota yang cukup beautiful, hanya saja sepi. Sidewalk sepi, tidak banyak pejalan kaki seperti di Madison. Kami masuk ke satu toko ke toko lain. Yang pertama kami datangi adalah Milwaukee market. Sebuah toko besar sejenis food court yang kebanyakan sea food, bahkan hewan hewan laut yang masih segar seperti kepiting, udang, lobster dan sebangsanya. Di antara pengunjung yang lumayan padat, we met one of our teacher, Mr. Vahn while I saw a guy who looks just like him like 20 seconds before we saw the real Mr. Vahn. weird. Kami hanya keliling keliling melihat lihat makanan dari yang terlihat tasty sampai yang grossy. Mencicipi sample bread, cheese dan buah buahan sebelum akhirnya beralih ke toko lain :P
Entah mengapa jika di Indonesia aku mengeluh setiap kali harus berjalan kaki, disini aku malah riang gembira jika ada kesempatan untuk jalan kaki, seperti di downtown ini misalnya. Berjalan dari satu toko ke yang lain sambil melihat lihat gedung gedung besar yang mempercantik kota yang bersebelahan danau ini. Art Museum yang berbentuk seperti kapal layar adalah bangunan favoritku. Selanjutnya kami masuk ke sebuah toko pakaian. Semua barang barang di dalamnya mulai dari sepatu, gaun dan tas adalah reused, second hand a.k.a barang bekas pakai. Di United States memang banyak toko toko seperti ini dan memang cukup digemari. Apalagi jika hanya untuk membeli gaun pesta yang hanya untuk sekali pakai, seperti apa yang sedang kami cari saat ini: prom dress. Di dalam toko, Kami puas mencoba gaun gaun second hand bermerk terkenal, and then we look purse dan shoes. Sekitar 1. 5 jam kemudian kami keluar dan belum mendapat barang yang kami cari. Tujuan selanjutnya adalah mencari tempat dinner. Kami berhenti di sebuah restaurant yang cukup ramai. Aku pesan buffalo chicken sandwich yang katanya spicy tapi ternyata tidak sama sekali.
Porsi yang dihidangkan cukup besar dan tidak habis sekali makan sehingga kami bawa pulang. Inilah yang aku suka dari cara orang amerika jika makan di restaurant, mereka tak segan meminta wadah untuk membungkus sisa makanan untuk dibawa pulang.
Selesai makan, kita pergi ke Anthropology, sebuah toko besar yang menjual bermacam macam benda; pakaian, parfume, souvenir, pernak pernik bahkan buku. Seperti biasa, kami memilih milih gaun, mengkombinasikan wangi parfum di tubuh, dan mencoba coba sepatu. Kami membeli sebuah shirt dengan harga hanya $9.95. Dia memang jeli mengingat kesempatan itu sangat langka di toko ini. Koordinator ku tahu aku akan berlibur beberapa hari ke New York over spring break so dia membelikanku book about travelling ke new york, how sweet. Selesai berbelanja, kami beralih ke toko lain yang hampir sama seperti toko pertama yang kami kunjungi: second hand store. Namun toko ini jauh lebih besar sehingga pilihan yang ditawarkan pun banyak. Ahhh, aku cinta shopping. Setelah menghabiskan waktu lebih kurang 2 jam disana, kami berencana pulang dan membatalkan niat melihat lihat pameran titanic exhibit di milwaukee public museum karena kami sudah lelah (at least untuk hal semacam itu), baru sekitar 5 menit menuju jalan pulang, kami menemukan sebuah toko yang terkenal menjual barang barang fancy; pakaian dan aksesoris. Anehnya rasa lelah yang mengurungkan niat melihat lihat pameran titanic itu menghilang, dan kami akhirnya memutuskan untuk masuk ke toko itu dan kembali mencoba barang2 disana. Oia, di pintu masuk, seorang wanita muda yang mengaku dari yayasan kemanusiaan menghampiri kami. Dari nadanya yang terkesan memaksa dan tak urung membuat temenku ini takut (kalo kan sudah biasa dengan orang orang seperti ini di Indonesia) dan akhirnya merelakan beberapa lembaran George Washington dari dompetnya. Kami tidak terlalu lama di toko ini, hanya sekitar 40 menit. Setelah mendapat yang diinginkan, kami berjanji untuk benar benar pulang.
Kami menuju ke rumah mereka. Aku sudah cukup akrab dengan keluarga ini, they're really nice. Bahkan saat liburan januari kemarin mereka mengundangku untuk berlibur bersama mereka di mirror lake, upnorth. Disana kami tinggal di kabin mereka yang terletak tepat di bibir danau, sangat indah. Apalagi saat itu danau sedang beku karena winter, jadi kami bisa berjalan jalan di atas danau bahkan ber ice skating! we had a great time. Setibanya di rumah, kami membuat smoothy dengan bahan buaha buahan plus jus lalu diblender. It was pretty good. Sisa waktu itu kami habiskan dengan duduk duduk di teras. Pukul 5.00 mereka mengantarku pulang karena aku dan keluargaku akan pergi having dinner at one a good friend of my mom. It was a fun girls day