Rabu, Maret 4th 2009
Seperti biasa hari itu siswa siswa di sekolahku pulang lebih awal semenjak rapat rutin para guru di wauwatosa diadakan SETIAP rabu. Hari yang melelahkan namun cukup asik. Moodku sedang bagus, bawaannya pengen senyum terus. Cuaca juga sedang ramah, rumput rumput kembali menampakkan diri , matahari kembali bersinar hangat membuatku merasa sedang tidak berada di Wisconsin.
Aku menunggu jemputan dari Karen (YES Cluster leaderku). Malam ini aku dan Ersin (teman YES dari Turki) diundang ke Crossroad Church untuk share ato bahasa elitnya memberikan presentasi tentang Islam pada anak anak level middle school dan High school. Tawaran ini dilontarkan Karen pada februari lalu yang tentu saja langsung kami or at least aku iyakan. Senang saja rasanya bisa berbagi, memberi pengetahuan tentang identitasku; agama dan negara asal. Well, pada International Education Week beberapa bulan lalu aku memang sudah memberi beberapa presentasi di beberapa tempat terutama sekolah. Namun karena aku hanya mendatangi beberapa kelas, masih belum bisa menjangkau semua siswa yang ada di sekolah yang tergolong besar ini. Maka dari itu aku sangat senang apabila teman temanku bertanya apa dan bagaimana Indonesia ataupun Islam itu. Apalagi ketika kelas Global Studies sedang mempelajari agama agama mayoritas di dunia yang salah satunya adalah islam, mereka dengan antusias bertanya dan aku tentu saja tambah antusias menjawab, discuss about islam for a better understanding :)
Sesuai janji, Karen datang pukul 3.30 lalu kita menuju ke rumah Ersin FYI Ersin baru saja pindah hostfamily and i am so glad to see him happy now. Perjalan ke rumah Ersin yang memakan waktu hampir tiga puluh menit itu terasa sangat menyenangkan. Karen is a very fun lady, i love her. Setelah menjemput Ersin, kita menuju ke rumah Karen untuk makan malam since the firs presentation will be at 6. 30. Bruce (Karen's husband) wasn't home. It would be more fun if he was with us too because he is very funny. Setelah makan malam, sekitar pukul 6.00 kita berangkat ke Crossroad Church yang tidak begitu jauh dari rumah Karen. Kita juga tidak tahu bahwa presentasinya lebih kurang bakalan 3 jam dan FYI aku dan Ersin tidak menyiapkan bahan apa apa untuk presentasi ini. Motto kita adalah : just let it flow. Selain itu Karen bilang kalo dia juga nggak mau ngeberatin kita dengan seolah olah kudu ngasih lecturer buat dua jam itu. Lagian katanya Karen buat presentasi pertama cuma bakal ada 10-15 anak, so it won't that hard, tinggal nyiapin sedikit buat yang Youth Groupnya aja tapi kan saat itu paling nggak kita udah ada gambaran tentang apa apa yang mesti kita jelasin since it will be our second one.
Tiba jam 6.10, seharusnya masih ada waktu 20 menitan buat duduk, mikir dan sedikit diskusi tentang apa yang bakal kita omongin, rencana sih let it flow, tapi nervous ya tetep aja. Tapi orang orang dewasanya yang ngehandle kegiatan ini rupanya udah pada nungguin kita dengan cemas secara mereka pikir kita nggak jadi dateng karena kata mereka kita udah telat sejam. duh, apa itu neraka..siapa suruh majuin acara nggak pake konfirmasi. As the result, kita terpaksa lari lari ke lantai atas dimana presentasi bakal diadain which means kita nggak punya waktu buat hanah hanu itu. Pas sampe di ruangannya, TADAAA! ada sekitar 30 orangan anak anak, 5 adult dan 4 orang tua, mwahahahhaha, mampus. Nervousnya jadi kerasa banget mengingat kita tidak menyiapkan apa apa saudara saudara, ditambah nafas yang masih ngos ngosan lantaran lari lari mendaki anak tangga.
Karen (yang juga masih ngos ngosan) memperkenalkan kita dan sedikit "menjual" AFS. Setelah itu kita berdua memperkenalkan diri dan langsung mulai "presentasi". Karen nawarin aku yang mulai presentasi, ladies first, hell yeah! Masalahnya aku nggak tau mesti mulai dari mana. Oke akhirnya aku ngejelasin randomly; we're muslim, we have five pillars , bla bla bla. To be honest, I messed it up. Karena idenya sharing gitu, jadi audiencenya boleh nanya kapan aja, termasuk saat kita lagi ngejelasin. Masalahnya suka nggak nyambung boook antara apa yang lagi aku jelasin sama yang mereka tanyain, nambah kacaulah semuanya-nggak beraturan, oh whatever!
Menit menit pertama masih nervous, kalo udah nggak tau lagi apa yang mesti di omongin aku noleh ke Ersin ( dia duduk di sebelahku) dan bilang : "what do you think? or what else?" mwahahahah, enaknya ngasih presentasi bareng partner. Semakin lama semakin enjoy dan sama sekali nggak nerveous lagi. Anak anaknya aktif banget, banyak ngasih pertanyaan yang konyol (as usual). Beberapa orang tua juga aktif melontarkan pertanyaan serius tentunya. Pertanyaan pertama yang dilontarkan padaku sekaligus jadi pertanyaan yang lumayan susah buat ku jawab (at least saat itu) adalah judul di atas : "kenapa menjadi muslim?"
well, simply aku cuma jawab : I was born as a moeslem, my family is pretty religious that i learned and practiced my faith since i was little kid. I learned alot about religion especially mine at school but its not only about my faith because i have some friends who have different religions than mine. I believe in my dogma, I believe in what my religion teach me and I believe in what I believe, that's all i can say (udah nggak tau lagi mau ngejelasin gimana). Ersin juga ngejelasin alasan dia yang basically sama. Kita ngejelasin basic basic islam, rukun islam, rukun iman, dietary, and stuff like that. Yah namanya juga ngejelasin di depan anak anak, ada yang semangat 45 sejak awal, ada juga yang keliatan males banget seolah bilang : "What the heck are you talking about". Beberapa dari mereka udah tahu cukup banyak tentang basic2 nya islam, cukup buat seneng juga. Sebagian besar lainnya don't have any idea at all tapi mereka cukup antusias memperhatikan kita, antara benar benar menyimak atau hanya memperhatikan kita (baca: aku) yang terlihat "berbeda". Mungkin hanya 20-25 menit pertama kita menjawabi pertanyaan pertanyaan seputar islam, sisanya mereka lebih tertarik melontarkan personal question dan tampaknya mereka lebih tertarik untuk itu.
Setelah waktunya habis dan anak anak pada keluar ruangan, kita ada jeda sebelum presentasi di depan Youth Group. Jedah waktu itu kita habiskan untuk ngobrol nggak jelas. Sekitar jam 8.30, sekitar 35 orang masuk ruangan termasuk diantaranya 7 orang tua. Beda dengan anak anak, Youth Groupnya malah nggak aktif. Yang banyak ngasih pertanyaan malah para dewasa. Karena udah cukup kebiasa, semuanya berjalan lancar dan teratur. Nggak cuma pesertanya, aku juga banyak belajar dari presentasi ini. Ternyata biarpun turki negara mayoritas muslim, mereka (yang perempuan) dilarang pake jilbab ke sekolah, disamping itu kantor kantor tidak memberikan ruangan ataupun waktu kepada pegawainya untuk melaksanakan sholat which is quite interesting for me. Presentasi berjalan sampai jam 9.30 lalu Karen mengantarkan kami ke rumah masing masing. As I told you, It's nice to share-let people know who and how we are to give them and also ourselves a better understanding between us. Oh iya, aku baru aja dapet thanks card dari Karen karena udah ngasih presentasi ini, I love american way on this :)
Cheers :)
Seperti biasa hari itu siswa siswa di sekolahku pulang lebih awal semenjak rapat rutin para guru di wauwatosa diadakan SETIAP rabu. Hari yang melelahkan namun cukup asik. Moodku sedang bagus, bawaannya pengen senyum terus. Cuaca juga sedang ramah, rumput rumput kembali menampakkan diri , matahari kembali bersinar hangat membuatku merasa sedang tidak berada di Wisconsin.
Aku menunggu jemputan dari Karen (YES Cluster leaderku). Malam ini aku dan Ersin (teman YES dari Turki) diundang ke Crossroad Church untuk share ato bahasa elitnya memberikan presentasi tentang Islam pada anak anak level middle school dan High school. Tawaran ini dilontarkan Karen pada februari lalu yang tentu saja langsung kami or at least aku iyakan. Senang saja rasanya bisa berbagi, memberi pengetahuan tentang identitasku; agama dan negara asal. Well, pada International Education Week beberapa bulan lalu aku memang sudah memberi beberapa presentasi di beberapa tempat terutama sekolah. Namun karena aku hanya mendatangi beberapa kelas, masih belum bisa menjangkau semua siswa yang ada di sekolah yang tergolong besar ini. Maka dari itu aku sangat senang apabila teman temanku bertanya apa dan bagaimana Indonesia ataupun Islam itu. Apalagi ketika kelas Global Studies sedang mempelajari agama agama mayoritas di dunia yang salah satunya adalah islam, mereka dengan antusias bertanya dan aku tentu saja tambah antusias menjawab, discuss about islam for a better understanding :)
----
Sesuai janji, Karen datang pukul 3.30 lalu kita menuju ke rumah Ersin FYI Ersin baru saja pindah hostfamily and i am so glad to see him happy now. Perjalan ke rumah Ersin yang memakan waktu hampir tiga puluh menit itu terasa sangat menyenangkan. Karen is a very fun lady, i love her. Setelah menjemput Ersin, kita menuju ke rumah Karen untuk makan malam since the firs presentation will be at 6. 30. Bruce (Karen's husband) wasn't home. It would be more fun if he was with us too because he is very funny. Setelah makan malam, sekitar pukul 6.00 kita berangkat ke Crossroad Church yang tidak begitu jauh dari rumah Karen. Kita juga tidak tahu bahwa presentasinya lebih kurang bakalan 3 jam dan FYI aku dan Ersin tidak menyiapkan bahan apa apa untuk presentasi ini. Motto kita adalah : just let it flow. Selain itu Karen bilang kalo dia juga nggak mau ngeberatin kita dengan seolah olah kudu ngasih lecturer buat dua jam itu. Lagian katanya Karen buat presentasi pertama cuma bakal ada 10-15 anak, so it won't that hard, tinggal nyiapin sedikit buat yang Youth Groupnya aja tapi kan saat itu paling nggak kita udah ada gambaran tentang apa apa yang mesti kita jelasin since it will be our second one.
Tiba jam 6.10, seharusnya masih ada waktu 20 menitan buat duduk, mikir dan sedikit diskusi tentang apa yang bakal kita omongin, rencana sih let it flow, tapi nervous ya tetep aja. Tapi orang orang dewasanya yang ngehandle kegiatan ini rupanya udah pada nungguin kita dengan cemas secara mereka pikir kita nggak jadi dateng karena kata mereka kita udah telat sejam. duh, apa itu neraka..siapa suruh majuin acara nggak pake konfirmasi. As the result, kita terpaksa lari lari ke lantai atas dimana presentasi bakal diadain which means kita nggak punya waktu buat hanah hanu itu. Pas sampe di ruangannya, TADAAA! ada sekitar 30 orangan anak anak, 5 adult dan 4 orang tua, mwahahahhaha, mampus. Nervousnya jadi kerasa banget mengingat kita tidak menyiapkan apa apa saudara saudara, ditambah nafas yang masih ngos ngosan lantaran lari lari mendaki anak tangga.
Karen (yang juga masih ngos ngosan) memperkenalkan kita dan sedikit "menjual" AFS. Setelah itu kita berdua memperkenalkan diri dan langsung mulai "presentasi". Karen nawarin aku yang mulai presentasi, ladies first, hell yeah! Masalahnya aku nggak tau mesti mulai dari mana. Oke akhirnya aku ngejelasin randomly; we're muslim, we have five pillars , bla bla bla. To be honest, I messed it up. Karena idenya sharing gitu, jadi audiencenya boleh nanya kapan aja, termasuk saat kita lagi ngejelasin. Masalahnya suka nggak nyambung boook antara apa yang lagi aku jelasin sama yang mereka tanyain, nambah kacaulah semuanya-nggak beraturan, oh whatever!
Menit menit pertama masih nervous, kalo udah nggak tau lagi apa yang mesti di omongin aku noleh ke Ersin ( dia duduk di sebelahku) dan bilang : "what do you think? or what else?" mwahahahah, enaknya ngasih presentasi bareng partner. Semakin lama semakin enjoy dan sama sekali nggak nerveous lagi. Anak anaknya aktif banget, banyak ngasih pertanyaan yang konyol (as usual). Beberapa orang tua juga aktif melontarkan pertanyaan serius tentunya. Pertanyaan pertama yang dilontarkan padaku sekaligus jadi pertanyaan yang lumayan susah buat ku jawab (at least saat itu) adalah judul di atas : "kenapa menjadi muslim?"
well, simply aku cuma jawab : I was born as a moeslem, my family is pretty religious that i learned and practiced my faith since i was little kid. I learned alot about religion especially mine at school but its not only about my faith because i have some friends who have different religions than mine. I believe in my dogma, I believe in what my religion teach me and I believe in what I believe, that's all i can say (udah nggak tau lagi mau ngejelasin gimana). Ersin juga ngejelasin alasan dia yang basically sama. Kita ngejelasin basic basic islam, rukun islam, rukun iman, dietary, and stuff like that. Yah namanya juga ngejelasin di depan anak anak, ada yang semangat 45 sejak awal, ada juga yang keliatan males banget seolah bilang : "What the heck are you talking about". Beberapa dari mereka udah tahu cukup banyak tentang basic2 nya islam, cukup buat seneng juga. Sebagian besar lainnya don't have any idea at all tapi mereka cukup antusias memperhatikan kita, antara benar benar menyimak atau hanya memperhatikan kita (baca: aku) yang terlihat "berbeda". Mungkin hanya 20-25 menit pertama kita menjawabi pertanyaan pertanyaan seputar islam, sisanya mereka lebih tertarik melontarkan personal question dan tampaknya mereka lebih tertarik untuk itu.
Setelah waktunya habis dan anak anak pada keluar ruangan, kita ada jeda sebelum presentasi di depan Youth Group. Jedah waktu itu kita habiskan untuk ngobrol nggak jelas. Sekitar jam 8.30, sekitar 35 orang masuk ruangan termasuk diantaranya 7 orang tua. Beda dengan anak anak, Youth Groupnya malah nggak aktif. Yang banyak ngasih pertanyaan malah para dewasa. Karena udah cukup kebiasa, semuanya berjalan lancar dan teratur. Nggak cuma pesertanya, aku juga banyak belajar dari presentasi ini. Ternyata biarpun turki negara mayoritas muslim, mereka (yang perempuan) dilarang pake jilbab ke sekolah, disamping itu kantor kantor tidak memberikan ruangan ataupun waktu kepada pegawainya untuk melaksanakan sholat which is quite interesting for me. Presentasi berjalan sampai jam 9.30 lalu Karen mengantarkan kami ke rumah masing masing. As I told you, It's nice to share-let people know who and how we are to give them and also ourselves a better understanding between us. Oh iya, aku baru aja dapet thanks card dari Karen karena udah ngasih presentasi ini, I love american way on this :)
Cheers :)