Tuesday, 3/24/09
Aku terburu buru memasang kaos kaki dan sepatu sebelum akhirnya menyambar tas dan jaket. Sedikit berlari lari keluar rumah di tengah gerimis. Begitu tiba di hall sekolah, waktu menunjukkan pukul 8.02, oh well. Stop di loker bernomor 907 memutar mutar kunci ke angka 15 033, menggantung jaket dan menyambar text book matematika yang setebal kamus Hasan Sadily yang bertumpuk dua. Aku mencari cari graphic calculator yang sudah beberapa hari ini tidak bersama ku dan aku selalu berfikir bahwa aku meninggalkannya di loker, ternyata aku salah. Aku berlari lari ke ruang 256. Pikiranku campur aduk, antara kalkulator dan tardy ticket (karena terlambat). Aku agak yakin kalau guru matematika ku masih belum bisa mengajar karena neneknya meninggal kamis lalu, so it means we get a sub (not subway but subtitute). Masalahnya sub ini sok strict abis sama peraturan. Tapi untungnya dia membiarkanku masuk tanpa bertanya apa apa. Kami menghabiskan waktu dengan mengerjakan pe er yang akan dikumpul besok. Di sela sela kelas, sub ini membacakan email dari guruku yang kurang lebih isinya begini :
I am sorry that I still couldn't make it today. I've never missed too many days like this before. I am close to my grandma and it has been really hard for me. I just want to let every body know that I am thinking about them and I'll be back on wednesday
Yah, begitulah kira kira email yang dibacain si Mr Sub ini. well. we're sorry Mrs, and we're more sorry because you'll get a bad news about our test too.
Nggak ada yang terlalu spesial hari ini, malah rasanya ngebosenin. Entah kenapa meskipun kehidupanku disini kadang sangat membosankan, aku masih tetap takut pulang. Kalau kata teman temanku mungkin aku taku akan menghadapi UN, SPMB dan tes2 sejenisnya. Sejujurnya, aku lebih takut untuk meninggalkan kehidupanku disini. Meninggalkan teman temanku, keluargaku, keluarga AFS ku, sahabat terbaikku sesama AFS-er dari seluruh penjuru dunia, kegiatan kegiatanku, dan hal hal lain berkaitan peranku sebagai duta bangsa, presentasi, conferences, trip bersama teman teman.
Last year, when it came to go, I really don't wanna go. I don't want to leave my family, my friends, my life
and now, when it comes that I have to go back, I really don't wanna go back. I want to stay here longer, I don't want to leave my life either
I don't know what's wrong with me
Aku terburu buru memasang kaos kaki dan sepatu sebelum akhirnya menyambar tas dan jaket. Sedikit berlari lari keluar rumah di tengah gerimis. Begitu tiba di hall sekolah, waktu menunjukkan pukul 8.02, oh well. Stop di loker bernomor 907 memutar mutar kunci ke angka 15 033, menggantung jaket dan menyambar text book matematika yang setebal kamus Hasan Sadily yang bertumpuk dua. Aku mencari cari graphic calculator yang sudah beberapa hari ini tidak bersama ku dan aku selalu berfikir bahwa aku meninggalkannya di loker, ternyata aku salah. Aku berlari lari ke ruang 256. Pikiranku campur aduk, antara kalkulator dan tardy ticket (karena terlambat). Aku agak yakin kalau guru matematika ku masih belum bisa mengajar karena neneknya meninggal kamis lalu, so it means we get a sub (not subway but subtitute). Masalahnya sub ini sok strict abis sama peraturan. Tapi untungnya dia membiarkanku masuk tanpa bertanya apa apa. Kami menghabiskan waktu dengan mengerjakan pe er yang akan dikumpul besok. Di sela sela kelas, sub ini membacakan email dari guruku yang kurang lebih isinya begini :
I am sorry that I still couldn't make it today. I've never missed too many days like this before. I am close to my grandma and it has been really hard for me. I just want to let every body know that I am thinking about them and I'll be back on wednesday
Yah, begitulah kira kira email yang dibacain si Mr Sub ini. well. we're sorry Mrs, and we're more sorry because you'll get a bad news about our test too.
Nggak ada yang terlalu spesial hari ini, malah rasanya ngebosenin. Entah kenapa meskipun kehidupanku disini kadang sangat membosankan, aku masih tetap takut pulang. Kalau kata teman temanku mungkin aku taku akan menghadapi UN, SPMB dan tes2 sejenisnya. Sejujurnya, aku lebih takut untuk meninggalkan kehidupanku disini. Meninggalkan teman temanku, keluargaku, keluarga AFS ku, sahabat terbaikku sesama AFS-er dari seluruh penjuru dunia, kegiatan kegiatanku, dan hal hal lain berkaitan peranku sebagai duta bangsa, presentasi, conferences, trip bersama teman teman.
Last year, when it came to go, I really don't wanna go. I don't want to leave my family, my friends, my life
and now, when it comes that I have to go back, I really don't wanna go back. I want to stay here longer, I don't want to leave my life either
I don't know what's wrong with me